Minggu, 03 November 2013

Energi Terbarukan

Energi merupakan kebutuhan paling vital bagi masyarakat. Permintaan terhadap energi terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk, ekonomi dan pesatnya perkembangan teknologi. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah kebutuhan energi dunia masih bersumber pada bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil merupakan energy yang tak dapat diperbarui sehingga kini ketersediaannya pun semakin terbatas yang menyebabkan kenaikan harga pada bahan bakar fosil. Kenaikan harga bahan bakar fosil (BBM) disebabkan oleh ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran (supply and demand). Ketidakseimbangan tersebut dipengaruhi oleh permintaan minyak dunia dan kurangnya supply minyak. Faktor utama berhentinya atau mandegnya pertambahan supply minyak adalah bencana alam, cepatnya perubahan yang terjadi di Timur Tengah, tekanan berbagai kondisi politik yang lain serta berkurangnya cadangan minyak di dunia.

Kelemahan lainnya dari bahan bakar fosil adalah menyebabkan pencemaran lingkungan. Indonesia harus keluar dari kondisi ketergantungan terhadap minyak bumi untuk bahan bakar pembangunan. Oleh sebab itu harus dicarikan penyelesaiannya agar lingkungan tetap terjaga kelestariannya dan ini berarti pula sebagai usaha untuk menjaga agar lingkungan tetap dapat memberikan daya dukungnya bagi kelangsungan pembangunan di Indonesia. Salah satu upaya menyelesaikan permasalahan tersebut adalah diversifikasi dan konservasi energy.

Diversifikasi termasuk upaya konversi peralihan dari energy minyak menjadi non minyak (energi terbarukan). Energi terbarukan antara lain geothermal, biomassa, air, angin, matahari, gelombang dan lain-lain yang masih terbuka pengembangannya. Energi matahari, angin, air, biomassa, laut tersedia secara melimpah di alam namun sayangnya Indonesia belum memanfaatkannya secara maksimal sumber energy yang melimpah tersebut dan masih bergantung pada energy fosil. Sebenarnya energy terbarukan banyak sekali keunggulan yaitu ramah lingkungan, tidak mengeluarkan emisi. Kendala penggunaan energy terbarukan adalah teknologi yang dipakai sekarang, efisiensinya masih rendah sehingga energi yang dikonversi sedikit.


Konservasi energy termasuk upaya penghematan konsumsi energy secara terencana dan terukur. Dalam penghematan energy tidak hanya dari sisi supply-nya saja tetapi juga dari sisi demand. Salah satu cara penghematan energy dari sisi demand adalah menggunakan peralatan elektronik yang hemat energy (bola pijar diganti dengan lampu LED), mengendarai kendaraan yang ramah lingkungan, mematikan peralatan listrik jika tidak digunakan, dan sebagainya. Dengan melakukan hal tersebut maka dapat meringankan beban dari supply.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar